Welcome to my website

Jumat, 19 September 2014

PESANTREN HARUS KEMBANGKAN JURNALISTIK

http://s3-top.blogspot.com/2014/07/marketing-plan-pilihan-paket-bantuan.html

MOMENTUM KEBANGKITAN JURNALISTIK PESANTREN
Pesantren merupakan bagian dari kultur masyarakat Indonesia yang harus berproses menuju yang lebih baik. Oleh karenanya, setiap pesantren harus selalu memikirkan masalah apa yang terjadi di masyarakat dan menyikapi keadaan itu  dengan mengkomunikasikan secara bijak. Diantaranya dengan kemampuan jurnalistik  melalui berbagai media yang ada.
Jurnalistik bagi pesantren merupakan sebuah keniscayaan, sesuatu yang sangat penting, sebagai sarana mengkomunikasikan gagasan dan menginformasikan segala yang ada di pesantren kepada dunia luar. Karena kita sekarang menghadapi masyarakat yang berbagai macam, tidak hanya yang tinggal di desa. Tentu tantangan dan strategi pesantren dalam membimbing masyarakat harus dikemas sesuai keadaan yang ada.  
Dalam ilmu transformasi sosial, masyarakat itu akan bergerak menuju arah yang lebih maju, masyarakat desa akan menuju kearah kota, sehingga masyarakat desa sedikit demi sedikit akan mengikuti mode dan lifestyle orang kota. Termasuk cara beragama. Kadang-kadang pesantren terlambat menaggapi kondisi seperti ini, pesantren masih sibuk dengan cara yang lama, masih membimbing masyarakat dengan cara indoktrinasi. Disinilah pesantren harus lihai mengemas cara dalam memberikan pilihan hidup pada masyarakat. Karena itu diperlukan kemampuan jurnalistik yang berorientasi  pada konteks atau strategi isi. Pesantren harus bisa memilih informasi agama yang di butuhkan masyarakat dan membuat media sesuai dengan kehendak masyarakat, biqodri uqulihim, dibutuhkan masyarakat bukan yang ada di benak redaksi.
            Sekarang ini kita sudah memasuki era globalilsasi yang membuat sekat batas semakin habis. Sedangkan pesantren dituntut harus bisa mengikuti perkembangan ini dengan menjadi penyedia konteks isi informasi yang bisa difahami oleh masyarakat dunia. Pesantren juga harus percaya diri untuk menyampaikan gagasan-gagasan yang orisinil dalam bidang keagamaan. Jadi kalau kita punya potensi dibidang  keagamaan, optimalkan!. Kita harus memanfaatkan untuk dunia, harus dikemas untuk global.
Kita sekarang juga masuk pada new media era. Pada dasarnya ini adalah perkembangan dari globalisasi. Kalau dulu komunikasi kita dari satu orang ke banyak orang, tetapi dalam new media era ini komunikasinya dari many to many. Semua orang berhak menyatakan pandapatnya dan semua orang berhak membaca pendapat orang lain. Nah, teman-teman pesantren harus menangkap fenomena ini dengan mengerahkan kemampuan jurnalistiknya kedalam social media yang global. Kalau tidak, semua social media akan dikuasai orang lian (yang bukan pesantren, red). Karena itu jurnalistik pesantren itu jangan hanya fokus untuk media cetak, bahkan harus terjun ke media yang lain, seperti web site, radio, dan televisi . Sebab, print media is old media.
Disamping itu, dengan kita terjun kedalam dunia jurnalistik, media yang ada agar digunakan untuk hal yang positif.  Contohnya internet atau jejaring social digunakan untuk  menginformasikan budaya pesantren, diskusi atau konsultasi secara online untuk  masyarakat luas.
Saya lihat, secara intitusional beberapa pesantren sudah mulai ada firqoh yang serius di bidang media. Memang, sekarang saatnya pesantren go global dengan mengerahkan kemampuan jurnalistiknya untuk mengisi media dengan tetap berorientasi pada biqodri uqulihim, cara berpikirnya masyarakat.
Oleh karena itu jurnalistik kita harus mulai berbicara strategi, harus out of the box. Cara kita harus ditambah sesuai konsep “al muhafadoh ‘ala qodimis solih wal akhdu ‘ala jadidil ashlah”. Kita harus mengikuti perkembangan teknologi.
Agar geliat jurnalistik pesantren tidak melemah, perlu diperhatikan beberapa hal. Pertama berikan kesempatan anak-anak pesantren untuk maju, fasilitasi mereka, dan bimbing mereka. Kedua pesantren jangan hanya mengembangkan komunikasi bil maqol, namun juga perlu meningkatkan kemampuan tulis menulis (jurnalistik). Ketiga, tekankan santri untuk menulis sebuah karya, kalau perlu jadikan karya tulis sebagai syarat kelulusan.
Daim Rohmadi,
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Anda Mau Cari Apa?

programmer itu?

assalamualaikum...

mbah wiki

Hasil penelusuran